Wednesday, September 1, 2010

Surat untuk Tuhan

Tuhan..
Aku heran saat ini..
Banyak manusia yang berteriak kencang akan nama-Mu, namun mereka melukai makhluk ciptaanMu..
Kesadaranku mengatakan aku, dia, mereka, rumput, elang, air, anjing, pelacur, sama saja kan?
Kenapa mereka tak tahu itu..? padahal mereka juga mempunyai ibu yang bisa menangis seperti ibu manusia yang mereka sakiti..
Walau begitu, mereka tetap saja berteriak atas nama-Mu dan selalu tetap darahMu juga yang keluar..
Izrail untungnya tidak mengeluarkan semua dirinya.. belum waktunya.. darah tetap ada..

Tuhan..
Mengapa mereka berjidat hitam? kurasa akupun begitu..
Apakah ini tanda kesholehan ya Tuhan..?
Kalau begitu, kenapa aku masih sering bermaksiat?
Ustadz berjidat sangat hitam itu juga sering bermaksiat..
Allah Azza wa Jalla.. namaMu ini padahal sering sekali terucap dalam bibir ini..
Apa hitamnya jidat, berlembar-lembar mushaf yang terbaca, ribuan kajian yang kuikuti tak ada gunanya?
Tuhan.. sholatku diterima atau tidak?


Tuhan..
Mengapa kau membuatku bingung..
Darimana asalnya air susu ibu? teknologi apa yang ada di balik itu?
Apakah aku berbicara tentang kepornoan? Apakah dengan bertanya seperti ini aku adalah Si Mesum?
Aku hanya ingin mengorek ayat kauniyahMU..
Heran aku, kebanyakan lelaki entah kenapa melihat itu sebagai fantasi kenikmatan..
padahal di situlah ayat kauniyahMu berkehendak.. dari darah menjadi susu.. secepat kilat..
Pantas.. hati kami begitu keras.. ayatMu disangka film porno..
Tuhan.. maafkan aku, buta hatiku.. maafkan juga pedagang CD di glodok itu..
semoga dagangannya cepat habis.. benar-benar habis..
Agar terlihat memang benar kita ini munafik-munafik, zindiq-zindiq, rubah-rubah berbulu domba..
Menghabiskan kepingan CD atau situs-situs Dajjal itu dibalik wajah yang terlihat sering melantunkan ayat-ayatMu..
Hanya melantunkan.. hanya berwajah alim.. namun tidak pernah ayatMu diresapi di hati dan ditindaki dengan amalan..
Lagi-lagi rupa yang terlihat.. Kau kan tidak melihat rupa ya?
Jika itu masa lalu.. istiqomahkan pertahanan kami..
Jika itu saat ini..
Sadarkan kami.. tamparlah kami..

Tuhan..
Kau ada di mana?
Arsy? Di setiap aku melihat? Di mana-mana?
Kenapa banyak yang bertengkar membahasMu?
Membahas DiriMu berada di mana? Dalil-dalil berterbangan.. serunya debat mereka..
Padahal.. aku dan mereka belum mengetahui keberadaan diri sendiri..
Belum mengenal diri.. bagaimana dapat mengenalMu..?
Bodohnya.. memang dasar kepala batu.. cocok untuk dilempar ke jumrah..

Tuhan..
Engkau menciptakan banyak agama..
Untuk apa?
Membuat peperangan?
Dasar kau Tuhan! Jahat sekali!
Tapi.. Engkau kan Tuhan yang mempunyai Nama-Nama yang Baik..
Bahkan Engkau menciptakan Nabi-nabi yang baik..
Selain itu Kau juga menciptakan para atheis yang lebih baik akhlaknya dari pemuka agama..
Aneh jika orang yang menentang keberadaanMu saja bisa Engkau buat baik..
Tidak mungkin kau menciptakan agama ini untuk ajang peperangan..
Karena perang terjadi pun aku yakin karena ada si jahat yang mengusik si baik..
Logis bagiku..
Hanya saja, untuk zaman saat ini perang tak lagi logis..
perang yang entah karena apa datangnya? minyak? harta? tahta? wanita?
Maafkan Tuhan, aku telah lancang menuduhMu bahwa kau mengadakan agama hanya untuk pesta darah..
Lalu..
Kenapa kau ciptakan banyak agama wahai Tuhanku, Allah Azza wa Jalla..?

Tuhan..
Dia menuduhku sesat.. aku akhirnya mengikuti manhaj itu.. setalah itu aku dijamin masuk syurga katanya..
Tapi dari sebelah kiriku, aku dituduh sesat karena mengikuti manhaj ini.. akhirnya aku keluar dari manhaj awalku dan masuk ke manhaj mereka..
Tapi dari kananku, aku lagi-lagi dituduh sesat.. aku lelah, aku berpindah manhaj lagi.. demi mendapat syurga..
Tapi dari depanku, belakangku, atasku, bawahku, mengatakan aku sesat pula.. tak pernah berhenti..
Akhirnya aku melepaskan semua manhaj, indipenden!.. Aku malah disesati semua orang.. sudah jatuh, ketiban tangga, kegigit anjing, terkena rabies pula..
Aku sendirian.. tanpa manhaj mereka, tanpa syurga mereka, tanpa neraka mereka, bahkan tanpa Tuhan mereka..
Tuhan yang asli.. temani aku..

Tuhan..
kau Satu kan? tidak dua, tiga, apalagi sebelas?
Kalau kau sebelas, pasti kau akan buat kesebelasan sepakbola ya?
Aku percaya kau satu.. dunia itu satu.. neraka itu satu.. syurga itu satu.. makhluk itu satu..
Jadi.. bolehkah aku mengisi nuraniku denganMu saja? karena nuraniku cuma satu.. jika kumasukkan dua.. tidak bisa..
Aku harus memilih memasukkan Kamu, dunia, neraka, syurga, atau makhluk..
Bismillah.. dengan namaMu.. aku pilih Engkau..
Bantu aku Engkau ada dalam Nuraniku..
Juga..
Bantu aku untuk menaruh dunia di tanganku..
Menaruh sesuatu pada tempatnya..
Syurga Neraka itu rahasiaMu.. tak usah kutaruh di mana-mana.. apalagi jika aku beropini Neraka dan Syuga itu ilusi.. lancang sekali aku..
Padahal waktu di dalam rahim ibu saja aku tak berani berkata bahwa dunia atau bumi ini ilusi.. karena aku memang belum mempunyai pengetahuan tentang itu... maafkan opini-opini ilusiku Tuhanku..

Tuhan..
Mereka berdebat tentangMu..
Padahal.. mereka berdebat dengan diri sendiri..
Hijab itu akan terus ada sampai mati..
Padahal Kau tidak usah diperdebatkan..
Bahkan Kau lebih Nyata daripada debat itu..
Lucunya.. seNyata-nyatanya Engkau.. Kau malah dituduh Si Ghaib..
Tak terlihat.. tak bisa dijangkau.. tak terpikirkan.. tak terasakan..
Memang Kau Ghaib? tak ada dalil yang mengatakannya.. bahkan Asma-AsmaMu sangat jelas menjelaskan siapa Engkau..
Akhirnya karena Kau dianggap Ghaib.. Kau seperti setan.. ditakuti dan berusaha untuk dijauhi..
Maafkan aku Tuhan..
Selama ini menyamakan diriMu dengan setan ciptaanMu yang Engkau hinakan itu karena kesombongannya..

Tuhan..
Aku geli.. aku sedih.. aku terbahak..
Mereka melihat orang yang bertaubat, para Mualaf, dan orang-orang yang tersadar dengan kacamata kesombongan mereka..
"Akhirnya.. mereka sadar juga..", katanya..
Yang lebih alim berkata dengan tambahan fusha, "Alhamdulillah.. akhirnya sadar juga.."
MasyaAllah.. inilah sebab.. aku tak pernah bertaubat, taubatku taubat sambel..
Aku melihat.. orang yang taubat atau sadar itu lebih rendah dariku..
Sebabnya aku merasa yang sudah tersadar dari dahulu daripada mereka..
Entah, di mataMu pasti lebih tinggi derajat mereka.. karena mereka sadar lewat pencarian yang pasti menyakitkan..
Sedangkan kami? didikan nenek moyang, ayah, dan ibu...
Rendah sekali kami.. merasa tinggi..
di antara orang-orang yang derajatnya lebih tinggi..

Tuhan..
DemiMu.. aku tak benci kaum salafi, Jama'ah tabligh, sufi, khawarij, murjiah, dan berbagai opini lainnya..
Aku juga tidak benci dengan kaum agama-agama serumpunku..
Aku juga tidak benci dengan kaum agama-agama buatan..
Karena.. Engkau menciptakan mereka.. mereka manusia sepertiku..
Engkau tetap memberi mereka rezeki walau mereka berdiam lama di Masjid, di Gereja, di Vihara, di Pura, di Kelenteng, di Balai Kerajaan ataupun di Sinagog..
Engkau memberi kegembiraan di hati mereka walau mereka suka membunuh...
Engkau memberikan ilmu yang melimpah ruah walau mereka berkhianat pada agama ini..
Engkau memberikan kelembutan hati kepada mereka walau begitu keras kepalanya..
Mereka sedang mencariMu juga.. sepertiku, seperti yang lainnya.. seperti semua ciptaanMu..
Manusia dan jin tidak diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepadaMu.. semua, tanpa terkecuali..
Beribadah kepadaMu artinya adalah selalu berorientasi kepadaMu..
Lebih indah daripada dua pasang yang sedang jatuh cinta...
Cinta atau berorientasi padaMu benar-benar melebihi kata keindahan itu..
Katanya.. lagi-lagi opini.. aku belum merasakannya..

Tuhan..
Allah Azza wa Jalla..
Pertemukan kami denganMu di dunia ini..
Jika tak bisa, berilah kami seolah-olah melihatMu saja..
Tentunya dengan mata batin ini..
Karena, tak mungkin.. siapapun itu.. dapat melihat DzatMu di dunia ini dengan mata lahir ini..
Musa saja pingsan di gunung itu.. apalagi aku, seorang manusia yang bukan nabi.. menteri saja bukan, tapi aku tidak korupsi..
Taubatlah kalian yang berkata telah melihat Tuhan dalam bentuk Makhluk!
Ya Tuhanku.. Maafkan aku.. lagi-lagi maaf dan maaf..
KataMu.. maafkan dirimu sendiri dahulu.. baru minta maaf padaKu.. itu kunci pintu hijabmu kepadaKu..

Tuhan..
Binasakanlah orang-orang yang melawan DienMu ini.. yang mengatai Ulama asli..
Yang menebarkan kebencian.. yang mengajak perang.. yang buang sampah sembarangan..
Yang menyakiti manusia lainnya.. yang memonopoli minyak.. yang cuap-cuap..
Binasakan dia.. bukan makhluknya.. tapi keakuannya.. ego mereka..
Binasakanlah.. agar saat ini, tertulis dalam Lauhul MahfudzMu..
SekehendakMu..
Aku ikut saja denganMu..
Kemanapun mauMu..
Istiqomahkan hamba..
Amiien..


Depok, 1 September 2010
Muhammad Maula Nurudin Al-haq
~Tak akan sampai manusia kepada Tuhannya.. kepada Allah Azza wa Jalla.. sebelum menghilangkan keBEGOannya.. Bego = B-Ego = Big Ego.. jika bertemu aku, tolong bantu aku menampar egoku.. itu tanda kau sahabat terbaikku..




*Mohon maaf kalau bahasa yang dipakai ada yang kurang berkenan ya.. bahkan sangat tidak berkenan, saya tahu itu.. semata-mata untuk meningkatkan kesadaran kita.. benar-benar mohon maaf.. pasti yang baru membaca sesuatu yang seperti ini akan terkaget-kaget.. InsyaAllah Maula tetap dalam ke-Islamannya.. LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADDARASULULLAH.. sekali-kali harus dibeginiin emang hehehe..
If you have enjoyed this entry. Please feel free to bookmark it using your favorite social bookmarking site

Post a Comment